Selasa, 29 Juli 2008

Selesailah sudah proses memasukan aplikasi ke situs Endeavour Award, tinggal tunggu hasilnya bulan Oktober. Aku sangat berharap ada hasil yang positif, karena inilah yang benar-benar sesuai dengan kondisiku yang sudah diterima (conditionally) di UWA.
Tetapi pilihan lain tetap ada. Aku mau nyoba mengirim (lagi) aplikasi ke ADS. Tapi tema proposalnya harus benar-benar sesuai dengan yang ditawarkan. Ini masalahnya : gimana mengaitkan tema sebenarnya dari proposal yang sudah dibikin yaitu tentang Islamic youth culture dengan salahsatu bidang studi (yang paling mungkin) yang diprioritaskan : democracy and governance. Mungkin tema proposal harus direvisi menjadi Islamic youth activists : assessing their democratic potentials.
Pilihan beasiswa lain yang sebenarnya peluangnya paling besar adalah Program Beasiswa Pascasarjana Luar Negeri yang disedikan Ditjen Dikti. Peluangnya paling besar karena (sepertinya) seleksinya cuma masalah administratif dan kemampuan minimal berbahasa Inggris. Tapi ini justru pilihan terakhir kalau Endeavour dan ADS gagal.
Penyebabnya :
- dari Ditjen Dikti tidak ada kepastian waktu mengenai turunnya anggaran. Katanya sih bulan Agustus. Tapi dari pengalamanku dan kawan-kawan dosen yang terkait dengan anggaran dari Ditjen Dikti, hampir selalu tidak jelas. Dijanjikan bulan ini, ternyata sampai sekian bulan belum turun juga. Padahal studi di luarnegeri harus ada kepastian waktu meski untuk tingkat doktoral, biasanya fleksibel. Untuk UWA misalnya, my commencement date memang tanggal 15 Juni 2009. Bisa saja diundur bulan Agustus, tapi harus jelas benar bahwa bulan itu tanggal sekian benar-benar harus sudah sampai disana.
- ada peranan dari universitas tempat bekerja yang sangat besar karena dana dari Ditjen Dikti ternyat lebih dulu dikucurkan ke rekening universitas, baru kemudian unversitas mengucurkan ke penerima beasiswa. Masalahnya untuk urusan uang, Unsoed tidak bisa begitu saja dipercaya. Mereka bisa semena-mena menurunkan uang, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Memang dari Dikti sudah ada alokasi management fee buat masing-masing perguruan tinggi untuk mengurusi stafnya yang mendapat beasiswa ini. Tetapi siapa bisa menjamin kalau dari Unsoed tidak akan ada pemotongan? Mengenai waktu, siapa bisa menjamin Unsoed akan men-transfer ke rekening penerima secara tepat waktu? Kalau nggak, akan sangat repot karena disana biaya hidup jauh lebih tinggi daripada Indonesia
- monthly stipend yang diberikan Ditjen Dikti benar-benar minimal, masih lebih rendah dari ADS apalagi Endeavour yang mencapai 2500 per bulan.
Jadi, mendapatkan Endeavour atau ADS adalah pilihan terbaik